Teknik ini banyak digunakan dalam NLP (gak dibahas disiniya, searching aja). Dimana, berguna untuk meningkatkan keakraban, membuat orang yang berhadapan dengan kita pada akhirnya akan nurut pada kita.
Jadi salah satu hal yang bisa digunakan dalam chating dan membangun hubungan personal adalah dengan teknik pacing leading.
Pernah gak ngerasa bahwa chating dengan orang yang gak dikenal, tapi tiba-tiba merasa nyaman, satu frekuensi, satu obrolna, satu jiwa, satu visi, dan lain hal sebagainya.
Maka, trust terhadap orang itu jadi lebih tinggi dong. Dan bisa-bisa kita mengikuti apa kata orang tersebut karena sudah percaya. Betul?
Nah lalu gimana teknik ini bisa dijadikan dalam handling buyer?
INILAH CARA PACING LEADING :
1. Mulailah tanya dengan kebutuhan atau harapan serta keinginan dari masalah yang dihadapi. (bisa juga tanya problem/masalah nya aja)
A : Bapak kalau boleh tahu, mau mencoba dan beli Kantas memang sakit atau untuk kebutuhan apakah?
Konsumen : Saya kebetulan maag kronis
A : Wah, kaya saya pak dulu juga kena maag kronis, gak enak ya pak. Makan aja gaenak, suka ganggu kerjaan juga kalau tiba-tiba kambuh. dll
(nah kalau Anda punya penyakit maag kronis, ngomong dengan orang yang ternyata maag kronis juga ini harusnya lebih mudah seperti diatas)
Bisa juga dengan teknik gaya bahasa...
2. Penyesuaian gaya bahasa
Setiap orang punya gaya bahasa tersendiri, jika memang dia baku, maka jawab dengan baku, jika dia humoris, maka coba humoris juga. dan sebagainya.
Bisa juga terpaut dengan bahasa daerah, dan lokasi tinggal.
A : Baik, dengan siapa dan darimanakah?
Konsumen : Saya Aldi dari Bogor.
A : Wah dari Bogor juga, saya juga Bogor. Orang Sunda bukan pak Aldi?
Konsumen : Muhun Sunda asli.
A : Wah siap pak Aldi, kumaha aya nu tiasa dibantos? (artinya ada yang bisa dibantu?)
Dan masih banyak cara lainnya yah. Intinya tugas kita meningkatkan trust dan mencoba menyamakan sesuatu dengan orang tersebut.
Jika sudah mahir dalam teknik ini, closing Anda akan lebih mudah. Gak akan banyak chating tapi closing.
3. Ngobrol Hobi atau Kerjaan
Saya ada salah satu pembeli orang kapal laut. Dimana sering melaut dan jauh dari keluarga.
Maka kita coba ngobrol soal kerjaan tersebut misalnya.
A : Pak, di laut memang berapa lama? terus ketemu keluarganya itu kapan pak?
Konsumen : Iya setiap 2 bulan melaut 1 minggu di darat. Selalu kangen keluarga.
(Nah, saat ada orang yang curhat, sedih atau hal sejenisnya, Maka jadilah orang yang berempati dengan tulus jangan pura-pura juga)
A : Wah, pasti kangen banget pak sama keluarga ya. Saya aja yang 1 bulan gak ketemu keluarga aja ngerasa kangen luar biasa. Apalagi bapak yaa..
Teknik keempat ini simpel tapi lumayan membuat calon konsumen nyaman dan merasa dihargai.
Sebut saja namanya di beberapa kalimat, saat Anda melakukan pertanyaan ataupun merespont jawaban dari konsumen.
POKOKNYA, USAHAKAN BISA MENJADI AKRAB DAN MENINGKATKAN TRUST. TAPI JANGAN BERLEBIHAN JUGA. DIMANA ADA YANG MEMANG TIDAK COCOK UNTUK MENJADI AKRAB DENGAN CALON PEMBELI.